"Telah mengecap cita rasa iman, siapa yang ridlo bahwa Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama pilihan, dan Muhammad sebagai utusan." (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad) Para salaf al-Shâlih, guru-guru kita yang sejati, setiap kali membaca atau mendengar hadits ini disampaikan, mereka akan segera menundukkkan kepala, menghayatinya lahir batin, merasakannya lahir batin, dan mengamalkannya lahir batin. Lidah dan bibir mereka terlihat mengecap, di saat ruh dan kalbu mereka menikmati "hidangan yang begitu lezat". Menyatakan kerelaan diri bahwa Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama pilihan, dan baginda Muhammad saw. sebagai utusan, inilah "hidangan yang begitu lezat" bagi mereka pemilik cita rasa iman yang tinggi, cita rasa para nabi, orang-orang sholeh, dan para kekasih. Jiwa seorang muslim sejati laksana sebuah rumah, ada interior dan eksterior yang harus dilengkapi sebagai nilai tambah keindahannya. Islam, ajarannya meliputi fisik dan psikis. Aspek psikis ...