Alhamdulillah, mungkin awal kalimat posting yg harus aku tuliskan (seharusnya di tambah "ala kulli hal"). Benang yg di setting oleh Moho Gusti jadi Ruwet dalam episode hidup ternyata telah terurai dengan sempurna, tertata dengan rapi dan ternyat lebih indah dan menawan dari sebelumnya. Semua yg menjadi ganjalan beberapa minggu ini telah diberi "pencerahan" yg sangat luar biasa. Puncaknya kemarin sore,hmm...pokoknya mengharukan sekali.
Trimakasih banyak atas nasehat plus semangat dari sahabat2 dunia maya,wlaupun dhohirnya ga pernah berjumpa smoga nanti bs di temukan, walaupun nantinya hanya ruh saja. Heran juga, dunia maya yg selama ini aku anggap hanya "main-main", ternyata mampu memberi efek yg cukup berkesan, entahlah mungkin dr sinilah diriku memang harus lebih jujur mengakui ke maha luasan ilmu-Nya.
Ada beberapa nasihat yg paling nendang banget, yaitu nasihat sahabat blog (sekaligus guru), "hmm.. sahabatku yang baik.. raihlah KETENANGAN JIWA.. dengan tiket la hwalla walla quwata.. dalam penyerahan diri total kepadaNYA.." Trus comment (doa) di facebookku dr sahabat dan memang sekaligus guru, beliau skr di Mekkah untuk menuntut ilmu "Allohumma la takilni ila nafsii thorfata 'ain... Ya Alloh jangan biarin ane ngurusi diri ndiri sjenakpun!! tp Engkau yg urusi diriku.. karena Engkau lebih tahu tentang aku.."
Nasehat yg mampu menimbulkan energi yg dasyat memaksaku untuk berlutut, bersimpuh dan menyerah atas kesombongan, ke egoan dan ketololan diriku. Kesombongan2 yg seharusnya mutlak haknya Tuhan dengan beraninya aku serobot. Keegoisan yg membelenggu dan hampir menyeret aku pada jurang yg amat dalam . Dan ketololanku atas "kegundulan" diriku yg tak pernah aku sadari.
Segala sesuatu pasti banyak hikmahnya, walaupun kadang *aslinya sih sering banget!* terlambat untuk menyadarinya. Esok pasti masih adalagi benang2 ruwet yg lain, berharap semoga diri bisa bener2 "nggumantung". Bisa menyadari ke egoisan diri dan dan memahami "kegundulan" diriku dari pada seekor semut yg sekedar lewat di keybordku.
Trimakasih banyak atas nasehat plus semangat dari sahabat2 dunia maya,wlaupun dhohirnya ga pernah berjumpa smoga nanti bs di temukan, walaupun nantinya hanya ruh saja. Heran juga, dunia maya yg selama ini aku anggap hanya "main-main", ternyata mampu memberi efek yg cukup berkesan, entahlah mungkin dr sinilah diriku memang harus lebih jujur mengakui ke maha luasan ilmu-Nya.
Ada beberapa nasihat yg paling nendang banget, yaitu nasihat sahabat blog (sekaligus guru), "hmm.. sahabatku yang baik.. raihlah KETENANGAN JIWA.. dengan tiket la hwalla walla quwata.. dalam penyerahan diri total kepadaNYA.." Trus comment (doa) di facebookku dr sahabat dan memang sekaligus guru, beliau skr di Mekkah untuk menuntut ilmu "Allohumma la takilni ila nafsii thorfata 'ain... Ya Alloh jangan biarin ane ngurusi diri ndiri sjenakpun!! tp Engkau yg urusi diriku.. karena Engkau lebih tahu tentang aku.."
Nasehat yg mampu menimbulkan energi yg dasyat memaksaku untuk berlutut, bersimpuh dan menyerah atas kesombongan, ke egoan dan ketololan diriku. Kesombongan2 yg seharusnya mutlak haknya Tuhan dengan beraninya aku serobot. Keegoisan yg membelenggu dan hampir menyeret aku pada jurang yg amat dalam . Dan ketololanku atas "kegundulan" diriku yg tak pernah aku sadari.
Segala sesuatu pasti banyak hikmahnya, walaupun kadang *aslinya sih sering banget!* terlambat untuk menyadarinya. Esok pasti masih adalagi benang2 ruwet yg lain, berharap semoga diri bisa bener2 "nggumantung". Bisa menyadari ke egoisan diri dan dan memahami "kegundulan" diriku dari pada seekor semut yg sekedar lewat di keybordku.