Kemarin malam pemerintah resmi,mengeluarkan Surat Keputusan Bersama yaitu antara Mendagri, Jaksa Agung dan Menag untuk menyikapi banyaknya desakan umat Islam untuk segera membubarkan Ahmadiyah.
sikap keterlambatan pemmerintah ini sangat disayang kan oleh banyak pihak, karena sudah jauh- jauh hari sekitar 3 minggu yang lalu Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah merupakan aliran yang sesat dan menyesatkan.Sehingga, terjadilah bentrokan di MOnas, yang terjadi minggu kemarin, yang mengakibatkan umat Islam sediri yang menjadi korban.
Dan banyak pula yang pro dan kontra untuk membubarkan FPI karena pada saat kejadian di Monas yang melakukan tindak kekerasan memakai atribut FPI.
Salahkah FPI?
tidak , mereka tidak salah karena penyebab kejadian itu adalah lambannya sikap pemerintah dalam implementasi fatwa MUI. Seandainya pemerintah sedikit cepat untuk merespon fatwa MUI tersebut maka tidak mungkin kejadian tersebut terjadi.
yah......nasi sudah menjadi bubur.
mau ga mau FPI yang di jadikan kambing hitamnya (apa yang tersembunyi di balik kejadian tersebut? apakah trik pemerintah untuk mengalihkan perhatian masyarakat untuk kenaikan harga BBM?).Tau!
SKB yang di keluarkan juga terkesan mengambang, karena Ahmadiyah tidak di bubarkan atau dibekukan, pemerintah sepertinya hanya memberikan "nasehatkecil" untuk kelompok yang menganggap bahwa ada nabi lagi setelah Rosul Muhammad Sholallohu 'alaihi Wassalam. Dengan dalih bahwa hak untuk menetapkan kepercayaan adalah hak pribadi yang tidak bisa di ganggu gugat. DUh ada apa lagi dengan pemerintah???...setelah menaikkan harga BBM di masa ekonomi yang mencekik ini, ternyata pemerintah juga masih membuat ulah lagi dengan "SKB-SKB an". Karena Ahmadiyah hanya di larang untuk menyebarkan ajaran mereka tanpa peringatan untuk membubarkan diri.
Yah sakit hati umat Islam tidak akan terobati dengan SKB tersebut, karena penodaan ajaran agama Islam tidak akan berhenti, karena pengikut ahmadiyah masih menganggap Mirza Ghulam Ahmad tetaplah seorang nabi (NABI PALSU!!!). Sebelum pemerintah benar2 mengeluarkan ketetapan yang kuat untuk membubarkan Ahmadiyah, tentunya harus dengan KEPRES.
Umat Islam akan terus sakit dan sakit hati!
entah kejadian apalagi yang akan terjadi...
dan yang pasti umat Islam akan dengan mudahnya di adu domba lagi!
dan seharusnya pemerintah tidak menutup mata dengan kejadian2 kemarin!
oh....negeriku yang malang......
Wallohu a'lam.
sikap keterlambatan pemmerintah ini sangat disayang kan oleh banyak pihak, karena sudah jauh- jauh hari sekitar 3 minggu yang lalu Majelis Ulama Indonesia telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah merupakan aliran yang sesat dan menyesatkan.Sehingga, terjadilah bentrokan di MOnas, yang terjadi minggu kemarin, yang mengakibatkan umat Islam sediri yang menjadi korban.
Dan banyak pula yang pro dan kontra untuk membubarkan FPI karena pada saat kejadian di Monas yang melakukan tindak kekerasan memakai atribut FPI.
Salahkah FPI?
tidak , mereka tidak salah karena penyebab kejadian itu adalah lambannya sikap pemerintah dalam implementasi fatwa MUI. Seandainya pemerintah sedikit cepat untuk merespon fatwa MUI tersebut maka tidak mungkin kejadian tersebut terjadi.
yah......nasi sudah menjadi bubur.
mau ga mau FPI yang di jadikan kambing hitamnya (apa yang tersembunyi di balik kejadian tersebut? apakah trik pemerintah untuk mengalihkan perhatian masyarakat untuk kenaikan harga BBM?).Tau!
SKB yang di keluarkan juga terkesan mengambang, karena Ahmadiyah tidak di bubarkan atau dibekukan, pemerintah sepertinya hanya memberikan "nasehatkecil" untuk kelompok yang menganggap bahwa ada nabi lagi setelah Rosul Muhammad Sholallohu 'alaihi Wassalam. Dengan dalih bahwa hak untuk menetapkan kepercayaan adalah hak pribadi yang tidak bisa di ganggu gugat. DUh ada apa lagi dengan pemerintah???...setelah menaikkan harga BBM di masa ekonomi yang mencekik ini, ternyata pemerintah juga masih membuat ulah lagi dengan "SKB-SKB an". Karena Ahmadiyah hanya di larang untuk menyebarkan ajaran mereka tanpa peringatan untuk membubarkan diri.
Yah sakit hati umat Islam tidak akan terobati dengan SKB tersebut, karena penodaan ajaran agama Islam tidak akan berhenti, karena pengikut ahmadiyah masih menganggap Mirza Ghulam Ahmad tetaplah seorang nabi (NABI PALSU!!!). Sebelum pemerintah benar2 mengeluarkan ketetapan yang kuat untuk membubarkan Ahmadiyah, tentunya harus dengan KEPRES.
Umat Islam akan terus sakit dan sakit hati!
entah kejadian apalagi yang akan terjadi...
dan yang pasti umat Islam akan dengan mudahnya di adu domba lagi!
dan seharusnya pemerintah tidak menutup mata dengan kejadian2 kemarin!
oh....negeriku yang malang......
Wallohu a'lam.